TULUNGAGUNG– Program Studi (Prodi) Bimbingan dan Konseling Islam (BKI), Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI), Universitas KH. Mukhtar Syafaat Blokagung, Banyuwangi, terus berupaya untuk meningkatkan kualitas akademiknya. Salah satunya, menggelar Benchmarking dan Visiting Lecturer ke Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) UIN Sayyid Ali Rahmatullah (SATU) Tulungagung pada Kamis (6/2/2025).
Dalam kunjungan akademik yang diikuti Dekan FDKI UIMSYA, Agus Baihaqi, S.Ag., M.I.Kom, para wakil dekan, Ketua Prodi BKI Nurin Baroroh MPsi, Psikolog, para dosen, dan mahasiswa itu, mendapat banyak paparan dari Dekan FUAD Prof Dr Ahmad Rizqon Khamami, Lc, MA, dan Ketua Prodi BKI Dr Shilahudin Zuhdi. “Kami memiliki klinik konseling,” terang Dr Shilahudin Zuhdi.
Klinik konseling di Prodi BKI UIN SATU ini, untuk membantu memecahkan atau mencari solusi persoalan yang dihadapi para mahasiswa. “Ini dikelola oleh mahasiswa dan para dosen BKI,” katanya.

Selain paparan terkait pengembangan dan inovasi yang ada di Prodi BKI, rombongan dari BKI UIMSYA juga diajak keliling untuk melihat laboratorium BKI, klinik konseling, hasil kerja para mahasiswa. “Banyak manfaat dalam kegiatan ini,” terang Ketua Prodi BKI Nurin Baroroh MPsi, Psikolog.
Hasil dari benchmarking ini, menunjukkan pentingnya penyesuaian kurikulum berbasis kebutuhan masyarakat. Prodi BKI UIMSYA mengadopsi beberapa praktik unggulan dari UIN SATU, seperti penambahan mata kuliah pilihan khusus yang relevan dengan profil lulusan, seperti Konseling Keluarga Islami, Konseling Digital, dan Hipnoterapi Islami. Selain itu, metode pengajaran berbasis teknologi juga menjadi fokus utama untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam menghadapi tantangan era digital.
“Dalam mendukung pembelajaran mahasiswa, hasil benchmarking ini juga mendorong Prodi BKI UIMSYA untuk memperkaya koleksi buku rujukan di perpustakaan. Buku-buku bertema Bimbingan Konseling Islam, baik karya dosen maupun terbitan nasional, kini tersedia untuk menunjang penelitian dan pembelajaran mahasiswa,” ungkapnya.

Dalam benchmarking ini, juga mendapat pentingnya pengelolaan karya mahasiswa yang telah mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Banyak karya inovatif dari mahasiswa BKI UIMSYA dalam mata kuliah Media BK, terbukti bermanfaat dalam praktik konseling. Sebagai tindak lanjut, kampus berencana menambah fasilitas penyimpanan khusus untuk hasil karya mahasiswa, baik yang sudah ter-HKI maupun yang belum.
Untuk jangka panjangnya, Prodi BKI UIMSYA berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan melalui pengembangan kurikulum adaptif, peningkatan fasilitas belajar seperti laboratorium konseling digital, serta pelatihan berkelanjutan bagi dosen. “Semua langkah ini bertujuan mencetak lulusan yang kompeten secara akademik, sekaligus mampu memberikan solusi nyata bagi Masyarakat,” cetusnya.
Ketua Laboratorium Maknawiyyah, Nuf Khofifah SAg, M.Sos.I menyampaikan Prodi BKI UIMSYA telah memiliki laboratorium dan klinik konseling. Selama ini, telah melayani konseling bagi mahasiswa dan masyarakat umum. “Kita juga melayani konseling untuk para santri,” katanya.
Benchmarking dan Visiting Lecturer ke UIN SATU Tulungagung, dianggap memiliki banyak makna dan bermanfaat. “Untuk kedepan, kita harapkan bisa bersinergi,” harapnya.(Ahmady)