UIMSYA BLOKAGUNG GELAR SEMINAR INTERNASIONAL

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Universitas KH. Mukhtar Syafaat disingkat UIMSYA Blokagung terus melebarkan jaringannya. Hari ini, Sabtu (16/03/2023) menggandeng Universitas Islam Internasional Malaysia (UIIM) melaksanakan seminar internasional. Berkenan memberikan materi sebagai nara sumber 1, Assoc. Prof. Dr. Nik. Md. Saiful Azizi Nik. Abdullah, Departement of Curriculum and Instruction, Kuliyyah of Education. Sedangkan nara sumber 2 adalah Dr. Siti Aimah, S.Pd.I., M.Si. merupakan Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIMSYA Balokagung.


Seminar Internasional yang diikuti oleh mahasiswa dan dosen ini dipandu oleh Dr. H. Muhammad Imam Haudli, Ketua Prodi S2 Manajemen Pendidikan Islam UIMSYA Blokagung. Acara yang digelar melalui aplikasi zoom meeting sejak puluk 08.00 hingga 12.00 WIB. Ini dibagi menjadi 2 sesi yang diisi oleh Narasumber 1 dari UIIM dan Nara sumber 2 dari UIMSYA dengan tema: “Islamic Educational Future“, mengingat kedua kampus tersebut merupakan basis pendidikan agama Islam, selain juga di era society 5.0 ini ada banyak tantangan dan peluang yang perlu disikapi dengan bijak dan tepat agar pendidikan Islam semakin diminati dan eksistensinya lebih luas dikenal di tingkat internasional.

Prof. Nik sapaan akrab nara sumber 1 yang humble ini menyampaikan penting Sumber Daya Manusia dalam menjaga resiliensi pendidikan Islam. Apalagi saat ini pendidikan Islam dihadapkan pada tantangan yang cukup berat atas pengaruh globalisasi dan tingginya tingkat akses masyarakat pada teknologi digital, khususnya media sosial. Prof. Nik berharap pendidikan Islam tidak menjadi pilihan kedua pada masuknya mahasiswa di kampus, karena tidak diterima pada pilihan lainnya. Maka Prof. Nik berharap guru sebagai Sumber Daya Manusia utama pada pendidikan punya integritas dan profesionalitas, selain juga harus terus meningkatkan kreatifitas dan inovasinya dalam pemanfaatan teknologi dan media pembelajaran yang menyenangkan untuk memotivasi terwujudnya tujuan pendidikan sesuai yang diharapkan.

Di akhir penyampaian materi, Prof. Nik menyampaikan undangan pada civitas akademika UIMSYA untuk melakukan kunjungan ke UIIM melalui kegiatan overseas seminar, penelitian, pengabdian pada masyarakat, visiting lecturer dan sebagainya. Tentu saja hal tersebut merupakan kesempatan yang sangat baik bagi UIMSYA Blokagung untuk meningkatkan jejaring internsional. Maka tawaran tersebut langsung diterima dengan baik oleh Gus Haudli, sapaan akrab Ketua Prodi S2 MPI UIMSYA Blokagung yang secara rutin di semester genap menggelar overseas seminar dan visiting lecturer.


Antusias peserta juga cukup tinggi dengan banyaknya pertanyaan yang disampaikan terkait pengelolaan pendidikan Islam di Malaysia dan strategi peningkatan mutu pendidikan Islam. Antusias tersebut juga berlanjut pada nara sumber 2 yang substansinya menegaskan bahwa pendidikan Islam itu keren dan sudah saatnya lembaga pendidikan Islam menerapkan konsep wordl class university agar bargainingnya meningkat dan semakin mendunia. Tentu hal ini harus didukung dengan branding yang baik dan menunjukkan kualitas sumber dayanya. Tidak boleh menyerah dengan keterbatasan justru hal tersebut harus menjadi tantangan, contohnya adalah keterbatasan sumber daya manusia maupun sumber daya pembiayaannya. Era teknologi saat ini juga perlu dimanfaatkan sebagai peluang digitalisasi sekaligus internasionalisasi pendidikan Islam.

Chanel Uimsya

Follow

Berita Lainnya

IMG-20241009-WA0007
Harlah Pondok Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi, “Menguatkan Himmah, Membangkitkan Khidmah,”
zx
Perluas Kerjasama, FEBI UIMSYA tandatangani MoU dengan Asia Council for Small Business (ACSB) Jawa Timur
p
Talkshow Taubat : Masuk Napi Keluar Santri Menuju Masyarakat yang Madani
IMG_20241005_090353
159 mahasiswa ikuti Ujian Magang dan PPL FTK UIMSYA 2024
WhatsApp Image 2024-10-02 at 09.13
Keseruan Mahasiswa Santri UIMSYA Blokagung Banyuwangi Saat Berangkat Kuliah di Kampus 2
r
Penutupan Magang Mahasiswa Tarbiyah Uimsya Blokagung Pada 25 Sekolah Menengah Negeri dan Swasta Di Banyuwangi