Blokagung, Banyuwangi– Universitas KH. Mukhtar Syafaat (UIMSYA) Blokagung Banyuwangi terus memperluas jaringan kerjasama internasionalnya dengan mengadakan pertemuan bersejarah bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tunisia. Acara yang berlangsung pada Kamis, (5/9/2024), di Aula KH. Mukhtar Syafaat ini menjadi momentum penting bagi pengembangan kerjasama pendidikan dan budaya antara Indonesia dan Tunisia.
Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 100 peserta, terdiri dari mahasiswa UIMSYA,Maha santri Ma’had Ali Darussalam, serta pengurus Pondok Pesantren Darussalam Blokagung. Pembukaan acara dimulai dengan sambutan hangat dari Kepala Bidang Pendidikan dan Pengajaran Yayasan Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, Dr. KH. Abdul Kholiq Syafa’at MA. Dalam sambutannya, Dr. Kholiq Syafa’at menjelaskan tentang sejarah pesantren Darussalam dan menekankan pentingnya kerjasama internasional untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan memperluas wawasan global bagi mahasiswa serta santri.
Acara dilanjutkan dengan paparan dari H. Zuhairi Misrawi, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Tunisia. H. Zuhairi Misrawi, yang bertugas di KBRI Tunis yang beralamat di 15 Rue du Lac Malaren, Les Berges du Lac, Tunis, Tunisia, memberikan penjelasan mendalam tentang potensi kerjasama antara kedua negara dalam bidang pendidikan, budaya, dan penelitian. Beliau juga menggarisbawahi komitmen Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk mendukung program-program yang dapat mempererat hubungan antara Indonesia dan Tunisia.
H. Zuhairi Misrawi menyoroti beberapa area strategis yang dapat dikembangkan dalam kerjasama ini, termasuk pertukaran pelajar, program riset bersama, serta kesempatan magang di berbagai institusi di Tunisia. Beliau menyatakan bahwa Tunisia, dengan warisan budaya dan sejarahnya yang kaya, menawarkan peluang berharga bagi mahasiswa dan akademisi Indonesia untuk memperluas pengetahuan mereka serta memperdalam pemahaman tentang dunia Arab dan Afrika Utara.
Acara ini juga menjadi ajang diskusi interaktif antara para peserta dengan pembicara. Mahasiswa UIMSYA dan santri Ma’had Ali Darussalam terlihat antusias bertanya tentang berbagai aspek kerjasama, termasuk tantangan dan peluang yang dapat dihadapi dalam menjalin hubungan internasional. Pertanyaan-pertanyaan ini mencerminkan semangat mereka untuk memanfaatkan peluang yang ada dan berkontribusi aktif dalam program-program internasional di masa depan.
Dalam sesi tanya jawab, H. Zuhairi Misrawi memberikan jawaban yang mendetail dan inspiratif. Beliau menekankan pentingnya kesiapan dan keterbukaan dalam menghadapi kultur dan sistem pendidikan yang berbeda. Selain itu, beliau juga menekankan perlunya adaptasi dan inovasi untuk memanfaatkan peluang yang ada secara maksimal. Hal ini diharapkan dapat memotivasi mahasiswa dan santri untuk lebih aktif dalam mengembangkan diri dan menjalin hubungan yang produktif di kancah internasional.
Acara ini diakhiri dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Universitas KH. Mukhtar Syafaat dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tunisia. Nota kesepahaman ini merupakan simbol komitmen kedua belah pihak untuk melanjutkan dan memperdalam kerjasama di berbagai bidang. Penandatanganan ini merupakan langkah awal dari berbagai inisiatif yang akan dilakukan di masa depan, termasuk program-program bersama dan kegiatan pertukaran budaya.
Sebagai penutup, Dr. KH. Abdul Kholiq Syafa’at MA kembali menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia atas dukungan dan komitmen yang diberikan. Beliau berharap kerjasama ini dapat membawa manfaat besar bagi mahasiswa dan santri serta memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Tunisia. Kegiatan ini menjadi contoh nyata dari upaya Universitas KH. Mukhtar Syafaat dalam menjalin kerjasama internasional yang produktif dan bermanfaat bagi semua pihak.
Dengan dilakukannya acara ini, diharapkan kedepannya akan semakin banyak peluang bagi mahasiswa dan akademisi Indonesia untuk berkolaborasi dengan mitra internasional. Kerjasama yang terjalin ini akan membuka jalan bagi perkembangan pendidikan yang lebih baik serta meningkatkan pemahaman antarbudaya, sehingga dapat memperkuat hubungan diplomatik antara kedua negara.