Blokagung – Dalam upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta pencegahan diabetes mellitus di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, Prodi Tadris Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas KH. Mukhtar Syafaat (UIMSYA) Blokagung Banyuwangi menggelar kegiatan PHBS serta pencegahan diabetes mellitus pada Jum’at (14/06/2024).
Mengusung tema “Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta Pencegahan Diabetes Melitus di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung”. Kegiatan itu diselenggarakan di aula Mukhtar Syafaat A4 pondok pesantren Darussalam Blokagung yang dihadiri oleh narasumber dari dosen tadris IPA, Ferdiana, M.Pd dan Vernika Dzakiya Nadifa, Amd., Keb. dari bidang kesehatan dan diikuti oleh oleh seluruh santri husada.
santri husada sendiri merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) di lingkungan pondok pesantren dengan prinsip dari, oleh dan untuk warga pondok pesantren yang mengutamakan pelayanan promotif, preventif tanpa mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitatif.
Beberapa materi yang disampaikan diantaranya, PHBS di Lingkungan Pesantren yang disampaikan oleh Vernika Dzakiya Nadifa, Amd., Keb, seorang ahli kesehatan masyarakat, dan Pencegahan Diabetes Melitus oleh dosen Tadris IPA Ferdiana, M. Pd.
Pada kesempatanya yang sama Kaprodi Tadris IPA Aminatur Rosyidah, M.Pd menyampaikan dengan adanya kegiatan ini diharapkan bisa memberikan edukasi kepada kader santri husada mengenai pentingnya mengetahui mengenai penyakit diabetes Melitus tipe II dan PHBS di lingkungan pondok pesantren.
“mengapa mengambil tema Diabetes Melitus tipe II karena sekarang marak anak muda yang tidak memperhatikan makanan dan minumam yang di konsumsi, yang mana dampaknya bisa mengarah pada gejala penyakit diabetes”.
Rosyi juga menambahkan, topik kedua diambil untuk memberikan edukasi kepada santri husada untuk lebih memperhatikan pola hidup bersih dan sehat di lingkungan pondok pesantren agar terhindar dari jenis jenis penyakit menular dan menghindari terjadinya wabah penyakit demam berdarah. “kami berharap sosialisasi ini tidak hanya tersampaikan kepada anggota kader santri husada, melainkan santri husada juga dapat menyampikan informasi kesehatan kepada rekan asrama maupun kamar masing-masing. Selanjutnya akan ada observasi mengenai kesehatan dan PHBS para santri dari laporan para kader santri husada yang telah mengikuti kegiatan sosialisasi” imbuhnya.
Fathoni, pimpinan Poskestren Darussalam Blokagung, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya pendidikan kesehatan bagi para santri. “Santri husada adalah garda terdepan dalam menjaga kesehatan di lingkungan pondok pesantren. Dengan pengetahuan yang memadai tentang PHBS dan diabetes melitus, diharapkan mereka dapat menjadi teladan bagi santri lainnya,” ujarnya.
Vernika Dzakiya Nadifa, Amd., Keb, seorang ahli kesehatan masyarakat, memaparkan tentang perilaku hidup bersih dan sehat yang harus diterapkan oleh para santri. “PHBS mencakup berbagai aspek, mulai dari mencuci tangan dengan sabun, menjaga kebersihan lingkungan, hingga menerapkan pola makan sehat,” jelasnya. Ia juga menekankan pentingnya kegiatan fisik dan istirahat yang cukup bagi kesehatan para santri.
Dalam sesi praktek, para santri husada diajak untuk mempraktekkan cara mencuci tangan yang benar, membersihkan lingkungan kamar, serta menyiapkan makanan sehat. “Kebiasaan-kebiasaan kecil seperti ini, jika dilakukan secara konsisten, dapat mencegah berbagai penyakit menular,” tambah Ibu Vernika.
Selain PHBS, materi tentang diabetes melitus juga menjadi fokus utama dalam sosialisasi ini. Ferdiana, M. Pd., menjelaskan bahwa diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang dapat dicegah dengan pola hidup sehat. “Penting bagi kita untuk memahami faktor risiko diabetes, seperti pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan faktor genetik,” kata Ferdiana.
Ia juga mengajak para santri husada untuk mengenali gejala awal diabetes, seperti sering merasa haus, sering buang air kecil, dan penurunan berat badan yang tidak jelas sebabnya. “Deteksi dini sangat penting agar penanganan bisa dilakukan sejak awal,” tegasnya.
Setelah penyampaian materi, para santri husada diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan bertanya jawab dengan narasumber. Mereka juga diajak untuk berkomitmen dalam menerapkan PHBS dan mempromosikan pencegahan diabetes di lingkungan pondok pesantren.
Salah seorang santri husada, Ahmad Hunim, menyatakan kesiapannya untuk menjadi agen perubahan di pondok pesantren. “Kami akan berusaha untuk terus mengingatkan teman-teman tentang pentingnya kebersihan dan pola hidup sehat. Semoga dengan demikian, lingkungan pesantren kita menjadi lebih sehat dan bebas dari penyakit,” ujarnya penuh semangat.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan para santri husada Pondok Pesantren Darussalam Blokagung dapat lebih memahami dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat serta langkah-langkah pencegahan diabetes melitus, sehingga tercipta lingkungan pondok pesantren yang sehat dan produktif.