BLOKAGUNG – Ikatan Mahasiswa Alumni Darussalam (IKAMADA) Blokagung Banyuwangi menggelar pertemuan dan pelatikan dalam rangkaian acara Haul Masyayikh Pondok Pesantren (PP) Darussalam Blokagung pada Ahad, (28/01/2024).
Pertemuan dan pelatikan yang dilaksanakan di Aula Haromain Kampus UIMSYA Blokagung itu dihadiri oleh ratusan alumni PP. Darussalam Blokagung dari berbagai angkatan, turut hadir Rektor UIMSYA Blokagung Banyuwangi Dr. KH. Ahmad Munib Syafa’at Lc,.M.Ei, Ketua Al Adab Kyai Imam Syafaat, serta jajaran gawagis Darussalam Blokagung.
Muhammad Pindo Maulana dalam sambutanya menyampaikan terimakasih kepada seluruh alumni dan pengasuh yang sudah berkenan menghadiri acara pertemuan dan pelatikan pengurus IKAMADA dari seluruh Indonesia dan luar negeri.
Pindo menjelaskan bahwa adanya IKAMADA ini merupakan gagasan dari para pengasuh, “diharapkan dengan adanya IKAMADA dapat menjadi wadah bagi alumni muda dalam menjalin silaturahim dengan para alumni serta berbagi ilmu dan wawasan agar lebih bisa mengamalkan dan mengembangkan ilmu yang telah didapat dari PP. Darussalam Blokagung untuk wilayahnya masing – masing” terangnya.
Pindo juga melaporkan terkait kegiatan IKAMADA yang telah berjalan, yaitu tahlilan, manaqiban, pengajian kitab kuning dan diskusi terkait ilmu kepesantrenan.
“terimkasih sudah hadir dalam acara Haul Masyayikh (PP) Darussalam Blokagung, acara seperti ini memang seharusnya kita hadiri, karena memang kita ada hubungan batiniah dan dhohiriah kepada pondok pesantren, IKAMADA sebagai generasi muda yang akan meneruskan perjuangan para masyayikh dimanapun berada.” tutur , Ketua Al Adab Kyai Imam Syafaat dalam sambutanya.
Rektor UIMSYA Blokagung Banyuwangi Dr. KH. Ahmad Munib Syafa’at Lc,.M.Ei dalam mauidhoh hasanahnya menyampaikan, bahwa sering bercerita kepada putranya bahwasanya saat dipesantren dulu sering kehabisan air dan akhirnya tidak mandi, bahkan tidak jarang Kyai Munib tidak mandi dalam beberapa hari, dan akhirnya membeli air galon dan dibagi – bagi secara rata dengan teman sekamar.
“kalau ada yang lebih sulit dari itu, saya akan pondokkan kamu ditempat yang lebih sulit (ucap Kyai munib kepada putranya). Kenapa ? karena saat ini sudah mulai hilang kesemangatan orang mencari ilmu dalam bersusah payah. Hampir mayoritas lembaga pendidikan termasuk pondok pesantren sekarang sudah mulai menampilkan sisi – sisi yang lain yang sebenarnya itu bukan merupakan ciri khas pondok pesantren”. jelasnya
Kyai Munib juga menambahkan, bahwa di dunia ini ada 2 hal yang tidak bisa terputus, satu nasab dan yang kedua sanad. Nasab yaitu hubungan orang tua dengan anaknya, dan sanad yaitu hubungan guru dengan muridnya.