UIMSYA Sambut Visitasi Prodi Baru Pascasarjana Studi Islam

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Blokagung, Banyuwangi — Universitas KH.  Mukhtar Syafa’at (UIMSYA) Blokagung memasuki babak baru dalam sejarah pendidikannya. Pada Kamis,(31/7/2025), bertempat di ruang pertemuan Kampus 2, dilaksanakan kegiatan visitasi pembukaan program studi baru Magister Studi Islam. Acara ini menandai langkah strategis UIMSYA dalam merintis program Pascasarjana pertama yang menjawab kebutuhan masyarakat pondok pesantren untuk akses pendidikan tinggi berbasis Islam yang lebih luas.

Dalam sambutan pembuka, Wakil Senat Bidang Non-Akademik, Drs. H. Khozin Kharis, MH, menegaskan bahwa pembukaan prodi Magister Studi Islam bukan hanya sebatas ekspansi akademik, melainkan juga sebagai respon terhadap harapan para wali santri. “Sejak berdiri pada 2001 dengan nama STAI Darussalam (STAIDA), lalu menjadi IAI Darussalam (IAIDA) di tahun 2014, dan akhirnya bertransformasi menjadi Universitas KH. Mukhtar Syafa’at (UIMSYA) pada 2023, lembaga ini terus berbenah. Kini kami menjawab aspirasi masyarakat pesantren agar anak-anak mereka, selain mondok dan mengaji, juga bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi di lingkungan yang sama,” ujarnya.

Drs. Khozin menambahkan bahwa kehadiran tim evaluator menjadi bagian penting dalam proses perizinan program baru. Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada Tim Evaluator dan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (DIKTIS) Kemenag RI atas pendampingan dan arahan yang telah diberikan. Mengutip hadits Rasulullah SAW, ia mengatakan, “Barang siapa memenuhi hajat saudaranya, maka Allah akan memenuhi hajatnya.” Dengan semangat ini, ia berharap perjuangan mendirikan prodi baru ini menjadi amal jariyah bagi semua pihak yang terlibat.

Sambutan selanjutnya disampaikan oleh perwakilan Tim Evaluator yang datang langsung ke lokasi. Ia menegaskan bahwa tujuan utama kunjungan ini bukan hanya sekadar formalitas, tetapi untuk memastikan bahwa UIMSYA benar-benar siap menyelenggarakan pendidikan magister. “Kami datang ke sini untuk memastikan bahwa UIMSYA itu benar-benar ada, dan untuk menilai apakah sudah istito’ah atau belum. Bukan mencari-cari kekurangan, melainkan memantaskan agar ke depan UIMSYA semakin siap. Kalau ada yang belum sempurna, silakan lengkapi dengan data yang sebaik-baiknya,” tegas salah satu evaluator, Prof. Dr. Sri Lumatus Sa’adah, S.Ag.,M.H.I

Acara semakin berbobot dengan hadirnya sambutan dari Eri Muhibbudin, MM, perwakilan dari Direktorat DIKTIS Kemenag RI. Dalam paparannya, Eri menjelaskan secara rinci tahapan pengajuan pembukaan program studi baru berdasarkan Peraturan Menteri Agama. Ada tujuh tahapan yang harus dilalui: (1) permohonan, (2) verifikasi dan validasi, (3) asesmen kecukupan, (4) asesmen lapangan, (5) validasi ke BAN-PT, (6) penyusunan draft SK, dan (7) penerbitan SK. “Kegiatan hari ini berada pada tahap asesmen lapangan. Kami berharap seluruh dokumen dan kesiapan kampus bisa memenuhi kriteria yang dibutuhkan,” jelasnya.

Usai sambutan resmi, acara dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin oleh salah satu pengasuh pesantren. Doa ini menjadi simbol harapan agar proses visitasi berjalan lancar dan pembukaan program studi ini segera mendapat persetujuan dari pihak berwenang. Setelah doa, Tim Evaluator yang terdiri dari Dr. H. Asep Iwan Setiawan, S.Sos.,M.Ag dan Prof. Dr. Sri Lumatus Sa’adah, S.Ag., M.H.I., memulai proses evaluasi berkas dan asesmen lapangan. Mereka menelusuri dokumen akademik, kurikulum, sumber daya manusia, sarana prasarana, hingga kesiapan manajemen institusi.

Kegiatan visitasi ini turut dihadiri oleh berbagai pihak internal kampus, termasuk jajaran Wakil Rektor, para Dekan, Kaprodi, dan dosen-dosen yang akan menjadi bagian dari Prodi Magister Studi Islam. Hadir pula Wakil Kepala Bidang Pendidikan dan Pengajaran dari Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, sebagai wujud dukungan penuh dari pihak pesantren terhadap program ini. “Kehadiran kami di sini sebagai bagian dari keluarga besar pesantren, tentu akan mendukung langkah UIMSYA membuka pendidikan pascasarjana. Ini adalah capaian besar bagi pesantren di Blokagung,” ungkap salah satu perwakilan.

Penutup kegiatan ini ditandai dengan semangat kolaboratif antara pihak kampus dan evaluator. Rektor UIMSYA dalam pernyataan terpisah menyampaikan bahwa program ini merupakan awal dari pengembangan keilmuan berbasis pesantren yang bersifat akademik dan aplikatif. “Rencana selanjutnya adalah menyiapkan sumber daya pengajar dan memperkuat basis riset islami di kalangan mahasiswa pascasarjana. Semoga tahun depan kita bisa menerima mahasiswa angkatan pertama Magister Studi Islam dan memberikan kontribusi nyata bagi umat,” tutupnya optimistis.