Genteng, Banyuwangi – Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam telah melaksanakan Monitoring dan evaluasi (Monev) Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah pada Selasa (24/12/2024). Kegiatan monev ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan program KIP Kuliah yang diharapkan mampu memberikan akses pendidikan tinggi bagi mahasiswa kurang mampu. Acara ini dihadiri oleh sejumlah perwakilan dari berbagai perguruan tinggi, diantaranya Universitas KH. Mukhtar Syafaat (UIMSYA) Blokagung Banyuwangi, Universitas Islam KH. Ahmad Muzaqi Syah Jember, Universitas Islam Syarifudin Lumajang dan Universitas Islam Ibrahimy Banyuwangi (UIIB) Yang sekaligus menjadi tuan rumah monev ini.
Acara dimulai dengan sambutan rektor UIIB Dr. H. Lukman Hakim,, M.Hi. ia menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang telah meluncurkan Program KIP Kuliah. Program ini sangat bermanfaat dan membantu perguruan tinggi keagamaan Islam swasta (PTKIS) dalam meningkatkan akses dan kesempatan belajar bagi mahasiswa. “Kita harus mengakui bahwa program ini telah membantu banyak mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Oleh karena itu, kita harus terus memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya” terangnya.
Dilanjutkan pengarahan oleh Dr. Abdul Basir, S.Pd.I., M.Pd.I., Seksi Kemahasiswaan Subdirektorat Sarana, Prasarana, dan Kemahasiswaan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. Dalam sambutannya, Dr. Abdul Basir menekankan bahwa tujuan utama dari program KIP Kuliah adalah untuk meningkatkan akses dan kesempatan bagi peserta didik yang berasal dari keluarga kurang mampu secara ekonomi. Program ini juga bertujuan untuk memotivasi mahasiswa agar lebih giat belajar dan berprestasi, baik di bidang akademik maupun non-akademik, serta memastikan keberlangsungan studi mahasiswa hingga selesai tepat waktu.
Lebih lanjut Dr. Abdul Basir menjelaskan, bahwa program KIP Kuliah tidak hanya berfokus pada dukungan finansial, tetapi juga pada pengembangan karakter mahasiswa agar menjadi lulusan yang mandiri, produktif, dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Dengan demikian, program ini diharapkan dapat memutus mata rantai kemiskinan dan menciptakan generasi yang siap menghadapi tantangan di dunia profesional serta memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Program ini juga diharapkan bisa melahirkan lulusan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) yang berkualitas dan berkarakter.
Sebagai bagian dari evaluasi, Dr. Abdul Basir meminta agar seluruh pihak yang terlibat dalam program KIP Kuliah untuk terus berkoordinasi dan berinovasi dalam mengatasi berbagai tantangan yang mungkin muncul. Ia juga mengingatkan bahwa keberhasilan program ini bergantung pada kerjasama antara perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat. Dalam hal ini, perguruan tinggi harus berperan aktif dalam mengidentifikasi mahasiswa yang membutuhkan bantuan serta mendampingi mereka untuk memastikan bahwa bantuan yang diberikan dapat dimanfaatkan secara optimal.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Rektor III UIMSYA Blokagung Banyuwangi Abdi Fauji Hadiono MH,.M.Sos, juga menyampaikan pesan yang relevan terkait program ini. Ia menegaskan bahwa mahasiswa harus terus didorong untuk mengembangkan potensi mereka, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik. “Kami mengajak mahasiswa untuk tidak hanya fokus pada nilai akademik, tetapi juga mengembangkan bakat dan minat di luar kelas. Prestasi di berbagai bidang, seperti olahraga, seni, dan kegiatan sosial, sangat penting untuk membentuk pribadi yang holistik,” katanya. Ia juga menambahkan bahwa dengan adanya program KIP Kuliah, mahasiswa yang kurang mampu kini memiliki kesempatan yang lebih besar untuk meraih prestasi dan mengembangkan diri sesuai dengan minat mereka.(Zul)