Internasional Seminar UIMSYA Blokagung Soroti Pemikiran Islam Kontemporer dan Pembangunan Berkelanjutan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Banyuwangi — Universitas KH. Mukhtar Syafaat (UIMSYA) Blokagung, Banyuwangi, kembali mengukuhkan komitmennya sebagai pusat pemikiran dan pengembangan keilmuan Islam melalui penyelenggaraan Seminar Internasional  yang digelar di Aula Kampus 2 UIMSYA, Selasa (22/7/2025). Acara yang mengangkat tema “Pemikiran Islam Kontemporer dan Pembangunan Berkelanjutan” ini berlangsung khidmat dan penuh antusiasme sejak pukul 10.00 WIB. Dihadiri oleh sejarawan, pelajar, serta tokoh pesantren, kegiatan ini juga menghadirkan narasumber utama Prof. Minako Sakai, seorang pakar antropologi dari University of New South Wales, Australia, yang telah meneliti perkembangan sosial dan budaya Islam di Indonesia sejak tahun 1982.

Rangkaian acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Setelah itu, Ketua Senat UIMSYA, Dr. KH. Abdul Kholiq Syafa’at, MA, memberikan pembuka. Dalam Berbagainya, ia menyampaikan rasa hormat dan penghargaan yang mendalam atas kehadiran Prof. Minako Sakai di kampus UIMSYA. “Merupakan sebuah kehormatan besar bagi kami, bahwa Prof. Minako, seorang ilmuwan yang telah berinteraksi lama dengan masyarakat Indonesia, sudi berbagi pemikirannya di sini. Beliau bukan hanya pengamat luar, namun sudah menjadi bagian dari dinamika keilmuan dan sosial Indonesia,” ujar Kiai Kholiq.

Sambutan ketua senat Uimsya Dr KH. Abdul Kholiq Syafa’at MA

Lebih lanjut Dr.KH. Abdul Kholiq menekankan bahwa seminar internasional ini merupakan bagian dari komitmen UIMSYA untuk terus terlibat aktif dalam isu-isu Islam kontemporer yang berkaitan erat dengan tantangan global seperti pembangunan berkelanjutan. “UIMSYA tidak hanya sekedar memberikan teori, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam berbagai bidang, termasuk penguatan masyarakat pascabencana, pembangunan berkeadilan, dan pengembangan kapasitas santri,” tambahnya. Ia juga menyoroti bahwa UIMSYA sebagai bagian dari Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, yang saat ini membina lebih dari 10.000 santri, memiliki basis sosial yang kuat untuk menerapkan ide-ide pembangunan yang bersifat partisipatif dan transformatif.

Memasuki sesi utama, Prof. Minako Sakai menyampaikan pemaparan yang mendalam dan sistematis mengenai bagaimana pemikiran Islam kontemporer dapat menjadi fondasi moral dan teologis dalam membangun masyarakat yang berkelanjutan. Ia menjelaskan bahwa Islam memiliki prinsip-prinsip dasar seperti keadilan sosial, tanggung jawab terhadap lingkungan, serta solidaritas kemanusiaan yang sangat relevan untuk diterapkan dalam konteks pembangunan pascabencana dan revitalisasi wilayah terdampak. Melalui studi perbandingan antara Indonesia dan Jepang, Prof. Sakai menggambarkan bagaimana nilai-nilai keislaman dapat membentuk sistem yang adil, mandiri, dan berkelanjutan jika diterapkan secara kontekstual.

Dalam penelitiannya, Prof. Minako mengangkat beberapa contoh konkret dari komunitas Muslim di Indonesia yang berhasil mengembangkan pendekatan lokal berbasis nilai-nilai Islam dalam menangani dampak bencana dan membangun kembali komunitas yang tangguh. Ia menyebut bahwa pendekatan berbasis pesantren dan komunitas keagamaan terbukti efektif dalam memobilisasi sumber daya, meningkatkan partisipasi warga, serta pelestarian nilai-nilai sosial. “Islam bukan hanya ajaran normatif, tetapi juga memberikan instrumen kultural yang sangat fleksibel dalam menyikapi krisis dan membangun kembali kehidupan sosial yang sehat,” ungkapnya. Dalam perbandingannya dengan Jepang, ia menunjukkan bahwa meskipun latar belakang budaya berbeda, prinsip keinginan dan keadilan sosial dapat dijembatani melalui nilai-nilai universal yang juga diajarkan dalam Islam.

Peserta yang berhalangan hadir mengikuti acara via zoom

Acara seminar ini yang menghadirkan interaksi dinamis antara peserta dan narasumber tidak hanya secara offline, beberapa peserta diskusi yang berhalangan hadir secara langsung mengikuti acara seminar melalui zoom. Hadir dalam diskusi secara offline para dosen dan mahasiswa dari UIMSYA, pimpinan kampus, beberapa dosen tamu dari berbagai perguruan tinggi di Banyuwangi, serta tim pengajar mutu Pondok Pesantren Darussalam Blokagung. Mereka secara aktif berdiskusi bagaimana hasil seminar ini dapat ditransformasikan ke dalam kurikulum, program pengabdian masyarakat, dan inisiatif kolaboratif antarperguruan tinggi serta lembaga pesantren. Para peserta sepakat bahwa pemikiran Islam kontemporer harus dijadikan kerangka utama dalam merespon tantangan sosial-ekologis, serta menjadi inspirasi dalam merancang model pembangunan berkelanjutan berbasis nilai.

Dengan terselenggaranya seminar internasional ini, UIMSYA Blokagung semakin menegaskan posisinya sebagai institusi pendidikan tinggi Islam yang tidak hanya berorientasi pada pengembangan ilmu, tetapi juga terlibat langsung dalam transformasi sosial masyarakat. Melalui kolaborasi internasional dan pendekatan interdisipliner, kampus ini menunjukkan bahwa pesantren dan perguruan tinggi Islam memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan di era global. Penyelenggaraan seminar ini menjadi momentum penting bagi civitas akademika UIMSYA dan jaringan intelektual umat Islam untuk terus menggali, mengembangkan, dan mengimplementasikan pemikiran Islam yang relevan dengan tantangan zaman.(zul)