Banyuwangi— Dua dosen dari Universitas KH. Mukhtar Syafaat (UIMSYA) Blokagung, Banyuwangi, mencatatkan prestasi membanggakan setelah dinyatakan lulus rekrutmen asesor Majelis Masyayikh untuk periode penjaminan mutu eksternal pendidikan pesantren tahun 2025. Kedua dosen tersebut adalah H. Muhammad Riza Azizy, M.IEB dan Nurkhafidz Nizam Fahmi, S.Pd., M.H. Pengumuman resmi tersebut dirilis oleh panitia rekrutmen Majelis Masyayikh sebagai bagian dari rangkaian proses seleksi nasional yang ketat dan terukur pada Selasa (1/7/2025).
Majelis Masyayikh sendiri merupakan lembaga mandiri dan independen yang dibentuk berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren. Lembaga ini memiliki peran strategis dalam merumuskan dan menetapkan standar mutu pendidikan pesantren. Selain itu, Majelis Masyayikh juga bertugas mengawal implementasi sistem penjaminan mutu baik secara internal (SPMI) maupun eksternal (SPME), sehingga pendidikan pesantren memiliki acuan dan kualitas yang dapat diukur secara profesional dan sistematis.
Asesor yang direkrut oleh Majelis Masyayikh akan menjalankan tugas penting dalam melakukan asesmen mutu pada empat jenis pendidikan formal pesantren, yaitu Ma’had Aly, Satuan Pendidikan Muadalah (SPM) yang meliputi Salafiyah dan Muallimin, serta Pendidikan Diniyah Formal (PDF). Seluruh jenis pendidikan ini telah memiliki perangkat kebijakan mutu dan standar yang dirancang secara khusus untuk menjamin kualitas penyelenggaraan pendidikan berbasis pesantren. Oleh karena itu, rekrutmen asesor menjadi langkah strategis dalam mengawal pelaksanaan kebijakan mutu yang telah dibangun.
Rektor UIMSYA Blokagung, Dr. KH. Ahmad Munib Syafa’at, Lc., M.Ei., menyampaikan apresiasi atas keberhasilan dua dosen tersebut. “Ini merupakan capaian luar biasa yang tidak hanya membanggakan secara pribadi bagi Pak Riza dan Pak Fahmi, tetapi juga membawa nama baik institusi UIMSYA. Kami berharap keduanya dapat menjalankan amanah sebagai asesor Majelis Masyayikh dengan dedikasi tinggi dan berkontribusi dalam peningkatan mutu pendidikan pesantren di Indonesia,” ungkapnya. Ia juga menekankan bahwa capaian ini menjadi bukti kualitas akademik dan spiritual yang dimiliki oleh sivitas akademika UIMSYA.
Lebih dari sekadar asesmen administratif, asesor Majelis Masyayikh dituntut memahami filosofi dan karakteristik unik dari pendidikan pesantren. Proses seleksi yang ketat dilakukan untuk menjaring SDM yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memiliki integritas, objektivitas, dan komitmen terhadap perbaikan berkelanjutan. Dengan lulusnya dua dosen UIMSYA ini, diharapkan akan semakin banyak keterlibatan kampus pesantren dalam pengembangan sistem pendidikan nasional yang berbasis nilai-nilai keislaman dan kemandirian pesantren.


