Banyuwangi — Universitas KH. Mukhtar Syafa’at (UIMSYA) Blokagung merayakan hari lahirnya yang ke-25 pada Selasa, (17/6/2025). Bertempat di kampus 2 UIMSYA, peringatan ini berlangsung meriah dan penuh makna dengan berbagai rangkaian acara yang menggambarkan semangat kekeluargaan, intelektual, dan spiritual yang menjadi ruh perguruan tinggi ini sejak didirikan. Acara yang dimulai sejak pagi hari ini melibatkan seluruh sivitas akademika, mulai dari para dosen, staf, hingga mahasiswa, dalam berbagai perlombaan yang digelar secara santai namun sarat makna kebersamaan.
Beberapa perlombaan yang diselenggarakan pada hari spesial tersebut antara lain lomba video pendek bertema kiprah UIMSYA, lomba memasukkan paku ke dalam botol, serta lomba balap sandal kayu. Perlombaan ini disambut antusias oleh seluruh peserta. Tak hanya sekadar seru-seruan, lomba-lomba ini juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan antara mahasiswa dan dosen di luar kegiatan akademik. Suasana penuh tawa dan canda mewarnai jalannya perlombaan, mencerminkan keharmonisan yang selama ini menjadi ciri khas lingkungan akademik di UIMSYA.
Memasuki pukul 18.00 WIB, peringatan hari lahir UIMSYA dilanjutkan dengan agenda yang lebih khidmat, yakni pembacaan dzikrusyafa’ah yang diikuti oleh dosen dan karyawan. Dalam suasana religius tersebut, Wakil Senat Bidang Non Akademik, Drs. H. Khozin Kharis, M.H., menyampaikan sambutannya. Ia mengenang kembali sejarah panjang berdirinya UIMSYA, yang pada awalnya hanya berupa sebuah sekolah tinggi dengan segala keterbatasan finansial dan infrastruktur. “Kami dulu memulai dengan kondisi yang sangat terbatas, namun dengan semangat dan doa yang kuat, serta dukungan banyak pihak, alhamdulillah kini UIMSYA telah tumbuh menjadi universitas yang membanggakan,” ungkapnya.
Acara dilanjutkan dengan mauidhoh hasanah yang disampaikan oleh Kepala Bidang Pendidikan dan Pengajaran Pondok Pesantren Darussalam Blokagung. Dalam tausiyahnya, ia mengisahkan latar belakang berdirinya perguruan tinggi di Blokagung. Gagasan ini berasal dari keprihatinan KH. Mukhtar Syafa’at Abdul Ghofur, pendiri pondok pesantren, terhadap banyaknya santri yang memilih boyong karena ingin melanjutkan kuliah ke luar daerah. Sang pendiri menginginkan agar para santri bisa menyelesaikan pendidikan diniyahnya sebelum melanjutkan ke perguruan tinggi. Keinginan ini mendapat dukungan dari para wali santri yang berharap anak-anak mereka bisa melanjutkan studi tinggi tanpa meninggalkan lingkungan pesantren. Maka pada tahun 2001, berdirilah Sekolah Tinggi Agama Islam Darussalam (STAIDA), cikal bakal dari UIMSYA.
Perjalanan 25 tahun UIMSYA dari STAIDA hingga menjadi universitas merupakan sebuah capaian monumental, bukan hanya bagi warga Blokagung, tetapi juga bagi dunia pendidikan Islam di Indonesia. Kini, UIMSYA tidak hanya mencetak lulusan yang unggul dalam bidang akademik, tetapi juga tetap menjaga nilai-nilai keislaman yang kuat. Peringatan hari lahir ke-25 ini menjadi momen refleksi sekaligus motivasi bagi seluruh civitas akademika untuk terus berkembang dan berinovasi demi masa depan pendidikan yang lebih baik. Semangat gotong royong, cinta ilmu, dan nilai religius yang diwariskan oleh KH. Mukhtar Syafa’at menjadi kompas moral yang akan terus menuntun langkah UIMSYA ke depan.